Rabu, 24 Maret 2010
Kode Etik Menggunakan Radio Komunikasi
1.Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian suatu maksud, tujuan ataupun berita-berita kepada pihak lain dan mendapat respons/tanggapan, sehingga kedua belah pihak mencapai pengertian yang maksimal. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan, tulisan, isyarat/tanda dan dapat juga menggunakan peralatan (misalnya radio).
Komunikasi Radio menurut undang-undang Telekomunikasi No. 36 Tahun
1999 Pasal 1 : 1
“Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman, dan atau penerimaan dan setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik lainnya”
Kode etik atau etika dalam menggunakan radio komunikasi terdiri dari 3 antara lain :
1. Komunikasi Point to Point
2. Komunikasi melalui Repeater / pancar ulang
3. dan Penggunaan kata INTERUPSI
Komunikasi Poin to Poin terdiri dari 11 sub, antara lain :
1.Memantau dahulu / memonitor pada frekwensi / kanal yang diinginkan
2.Wajib menyebutkan 10-28 (callsign) & 10–20 (posisi / tempat) memancar
3.Menyebutkan 10-28 dan biasakan mengucapkan kata ganti pada akhir pembicaraan
4.Memberikan kesempatan / prioritas kepada penyampai berita-berita yang penting
5.Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
6.Mengatur jalur / kanal apabila muncul pertama kali di kanal / frekwensi
7.Apabila jalur / kanal sibuk sementara butuh komunikasi agak panjang dengan seseorang, sebaiknya bergeser (tidak memonopoli kanal/ frekwensi)
8.Menggunakan Kode Ten (kode 10) untuk efisiensi komunikasi
9.Membiasakan menulis di Log Book, dicatat dengan siapa berkomunikasi dan kapan / tanggal dan waktu komunikasi dilakukan
10.Menggunakan Nama Panggilan Juliet Zulu, No Daerah dan Suffiknya, contoh JZ12AR
11.Dilarang menjadi net pengendali apabila sedang dalam statiun bergerak.
Sedangkan komunikasi melalui Repeater / pancar ulang terdiri dari 12 sub, antara lain :
1.Memonitor dahulu selama 3-5 menit
2.Memperhatikan siapa yang sedang berkomunikasi
3.Memperhatikan apa yang sedang dikomunikasikan. (penting/tidak)
4.Masuk pada spasi atau interval (tidak perlu menggunakan kata break atau contact), dengan menyebutkan Callsign (10-28) dan apabila ingin berkomunikasi / memanggil seseorang, langsung memanggil dengan menyebut 10-28 orang yang dipanggil (contoh: JZ12AR memanggil JZ12DM, maka pada jeda spasi JZ12AR langsung masuk dengan mengatakan: JZ12DM, JZ12AR 10-25)
5.Tidak perlu tergesa-gesa, komunikasikan dengan kata-kata yang jelas dan mudah dimengerti / difahami
6.Berkomunikasi seperti pada kanal / frekwensi kerja biasa
7.Apabila ada hal yang bersifat darurat / emergency silahkan gunakan interupsi pada spasi / interval.
8.Jangan memonopoli frekwensi dengan berkomunikasi hanya dengan satu orang, dan selalu memberikan kesempatan kepada orang lain yang mau menggunakan pancar ulang
9.Membiasakan mengucapkan kata ganti pada akhir pembicaraan.
10.Memberikan kesempatan kepada pengguna di lapangan / stasiun bergerak yg menggunakan perangkat dengan kemampuan terbatas
11.Mengutamakan / memberikan kesempatan pada pembawa berita yg bersifat emergency / darurat
12.Tidak dianjurkan berkomunikasi melalui repeater dengan menggunakan peralatan penguat mikrofon seperti: Echo, ALC, dsb - karena audio justru akan menjadi melebar dan tidak nyaman bagi orang lain yg mendengarkan.
Dan yang terakhir Penggunaan kata INTERUPSI terdiri dari 5 sub penjelasan, antara lain :
Apabila mau memotong / menyela pembicaraan disebabkan ada sesuatu informasi yang penting, gunakan pada saat jeda komunikasi atau spasi, kemudian masuk dengan menyebutkan identitas diri, Contoh : JZ12AR interupsi ... dan yang sedang berkomunikasi sebaiknya mempersilahkan yg menginterupsi menggunakan frekwensi
1.Setelah selesai kepentingannya sebaiknya dikembalikan pada pengguna sebelumnya dengan mengucapkan : Terima Kasih
2.Kata Break atau Contact sebaiknya tidak dipakai, baik untuk keperluan menyela pembicaraan maupun apabila hanya ingin bergabung didalam pembicaraan / komunikasi
3.Apabila tidak ada sesuatu yang penting dan hanya ingin bergabung maka pada saat jeda / spasi cukup menyebutkan identitas diri, Contoh: JZ12AR masuk / bergabung atau cukup dengan menyebut JZ12AR saja
4.Apabila mengetahui ada yang mau bergabung, pengguna sebelumnya sebaiknya juga merespon, Contoh: Terdengar JZ12AR, mohon bersabar satu dua kesempatan.
Sumber :
www.jz09zws.net-a.googlepages.com/PelatihanKomunikasiRadio.pdf
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar